
Teknologi.id- Tengah ramai diperbincangkan rumor mengenai startup unicorn yang telah melantai di bursa sejak tahun 2022 yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan melakukan aksi merger dengan startup ride hailing asal Malaysia yakni GRAB. Apakah informasi ini benar dan jika benar seperti apa skemanya?
Baca Juga : Toyota Singapura Caplok 40% Saham Entitas Astra Grup
Fakta Mengenai Merger GRAB dan GoTo
Karena
ramai beredar rumor tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis keterbukaan
informasi GoTo pada tanggal 8 Mei lalu. Pada keterbukaan informasi tersebut perseroan
menyatakan, “Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu
Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak.”. Dari pernyataan
tersebut, GoTo membenarkan terdapat berbagai penawaran dari berbagai pihak yang
tidak dijelaskan secara detail, dan kemudian dijelaskan bahwa “belum ada
kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi
sebagaimana telah dispekulasikan di media massa.”.
Tak lama
kemudian, dikutip dari theiconomics, pada Tanggal 16 Mei 2025 lalu, Corporate
Secretary PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R.A. Koesoemohadiani mengatakan selayaknya
yang tertuang pada Surat Perseroan No 032/GOTO/CS/JKT/V/2025 pada 8 Mei 2025,
yang telah diungkap pada halaman situs web resmi BEI dan situs web perseroan,
memang benar perseroan menerima berbagai penawaran dari berbagai pihak
sebelumnya.
Ia
menyampaikan bahwa “Hal ini bersifat rahasia, tidak mengikat dan masih dalam
tahap yang sangat awal, serta seringkali disampaikan secara informal, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, saat ini Perseroan
tidak dalam posisi untuk mengungkapkan identitas pihak manapun,”, respon Corporate
Secreatry GoTo saat menjawab pertanyaan dari BEI.
Di sisi
lain, Grab juga membuka suara, dikutip dari cnbcindonesia Kamis, 15 Mei 2025
yang lalu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy
mengatakan “Grab memahami bahwa terdapat berbagai spekulasi yang berkembang
terkait kemungkinan merger Grab dengan salah satu pelaku industri,”. Ia menambahkan
“Namun, spekulasi tersebut tidak bersumber dari informasi yang terverifikasi,
sehingga kami tidak dalam posisi untuk menanggapinya lebih lanjut,”.
Sehingga dapat disimpulkan, hingga saat ini belum ada pernyataan secara resmi mengenai aksi merger antara GoTo dan Grab. Jika terdapat aksi merger atau aksi korporasi lainnya, pastinya akan disampaikan melalui keterbukaan informasi perseroan seperti penyampaian klarifikasi mengenai aksi merger pada 8 Mei 2025 atau seperti penyampaian Buyback saham sekitar Rp.3,3 Triliun yang disampaikan perseroan pada tanggal 9 Mei 2025.
(mafb)
Tinggalkan Komentar