
Teknologi.id - “Rantai pasok global tidak berubah karena kebetulan, melainkan karena tekanan dan strategi.” Pernyataan ini mencerminkan dinamika industri smartphone dunia saat ini, di mana pusat produksi perlahan bergeser dari Tiongkok ke India.
Lonjakan Ekspor Smartphone India ke AS
Menurut laporan terbaru dari Canalys yang dikutip CNBC, ekspor smartphone dari India ke Amerika Serikat melonjak hingga 240% dibanding tahun sebelumnya. Pada kuartal II 2025, India menyumbang 44% dari total impor smartphone AS, mengalahkan Vietnam (30%) dan bahkan China (25%).
Angka ini bukan hanya statistik biasa, tetapi penanda bahwa India kini menjadi pusat baru produksi smartphone global.
Baca juga: Waspada HP Palsu Beredar di Indonesia, Begini Cara Cek Ori atau KW
Apple Pindahkan Produksi iPhone ke India
Salah satu pendorong utama lonjakan ekspor India adalah Apple. Raksasa teknologi ini mempercepat upaya memproduksi hingga 25% iPhone untuk pasar AS langsung dari India.
Langkah ini dipicu oleh tekanan politik dari Washington, terutama ketika Presiden Donald Trump mengancam tarif tinggi untuk produk buatan China, termasuk iPhone. Meski sempat mendapatkan pengecualian, ketidakpastian kebijakan membuat CEO Tim Cook mulai mengalihkan produksi keluar dari China.
India kini tidak sekadar menjadi opsi alternatif, tetapi juga simbol dari diversifikasi rantai pasok global.
Vietnam dan China: Efisiensi vs Ketidakpastian
Vietnam juga mengalami peningkatan signifikan dalam rantai pasok global. Kontribusi ekspor smartphone Vietnam mencapai 30%, mengalahkan China. Namun, China masih memimpin dalam efisiensi produksi, dengan yield rate tertinggi dan infrastruktur manufaktur paling matang.
Masalahnya, hubungan dagang AS-China yang tak menentu menimbulkan kekhawatiran. Banyak perusahaan mulai merenovasi dan mengembangkan pabrik di India, seperti yang dilakukan oleh Agilian Technology.
Smartphone Jadi Cermin Politik dan Geopolitik
Smartphone kini bukan hanya produk teknologi, tetapi simbol politik internasional.
Pada April lalu, Trump menetapkan tarif 26% untuk produk dari India, lebih rendah dibanding tarif tiga digit untuk produk dari China — meski masih ditangguhkan hingga Agustus.
Kebijakan ini menegaskan bahwa perdagangan smartphone kini sangat dipengaruhi oleh strategi luar negeri dan tekanan geopolitik.
Dampak ke Pasar dan Konsumen Global
Namun, perubahan lokasi produksi tidak otomatis mendongkrak penjualan.
-
Pengiriman iPhone ke AS turun 11% (13,3 juta unit) di kuartal II 2025.
-
Secara global, penjualan iPhone menurun 2% menjadi 44,8 juta unit.
-
Saham Apple juga tertekan, turun 14% sepanjang tahun ini.
Penurunan ini dikaitkan dengan:
-
Kekhawatiran atas ketergantungan Apple pada China
-
Persaingan ketat dari produsen lain, termasuk dalam bidang AI
Konsumen kini mempertimbangkan lebih dari sekadar merek: kualitas, kepercayaan terhadap rantai pasok, dan harga menjadi faktor penting.
Baca juga: Waspada HP Palsu! Ribuan Smartphone Ilegal Ditemukan di Jakarta, Ini Ciri-Cirinya
Masa Depan Produksi Smartphone: India Naik Daun
India membuktikan bahwa negara berkembang bisa jadi pusat teknologi global, asalkan memiliki strategi dan dukungan kebijakan yang tepat.
Selain Apple, Samsung dan Motorola juga mulai mengikuti jejaknya, meskipun skalanya belum sebesar Apple.
Pergeseran ini tak hanya memengaruhi perusahaan, tapi juga masyarakat global. Bagi generasi muda, smartphone bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga cermin dari perubahan geopolitik, ekonomi, dan teknologi dunia.
Kesimpulan
India kini menjadi pemain strategis dalam industri smartphone dunia, menggantikan dominasi China secara perlahan. Dengan dorongan dari Apple dan tekanan politik global, rantai pasok teknologi mengalami pergeseran bersejarah yang bisa memengaruhi pasar, kebijakan, hingga konsumen di seluruh dunia.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ipeps)
Tinggalkan Komentar