Dari Tangan Anak Muda untuk Dunia: UMKM & Pesona Kreatif Nusantara

Kurniawan Tirta Samudra . July 29, 2025

Foto: Kurniawan Tirta bersama Bapak Arsjad Rasjid Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia

Ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai penjuru Indonesia ambil bagian dalam ajang Pesona Kreatif Nusantara, sebuah perhelatan yang digagas oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) melalui Bidang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata. Mengusung tema “Menggerakkan Ekonomi Kreatif untuk Pariwisata Berkelanjutan,” acara ini menjadi ruang kolaborasi bagi pelaku usaha, komunitas, dan generasi muda untuk memperkuat ekonomi lokal sekaligus melestarikan kekayaan budaya nusantara. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pamer potensi daerah, tetapi juga menjadi simbol nyata dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis kreativitas. Dengan menampilkan produk-produk unggulan lokal yang inovatif dan berciri khas budaya, Pesona Kreatif Nusantara menegaskan bahwa masa depan ekonomi Indonesia bertumpu pada kekuatan masyarakatnya sendiri.

Sebagai bagian dari program unggulan Gerakan 500 Produk Lokal, Pesona Kreatif Nusantara menghadirkan parade produk UMKM yang memukau. Beragam karya ditampilkan dalam ajang ini, mulai dari kerajinan tangan khas daerah, kuliner tradisional yang menggugah selera, hingga inovasi modern yang menggabungkan kearifan lokal dengan sentuhan teknologi masa kini. Setiap produk yang dipamerkan menjadi representasi dari kekayaan budaya Indonesia sekaligus potensi ekonomi yang terus berkembang. Tak hanya sekadar pameran, acara ini juga memberikan dampak nyata melalui program Kelas Master Kreatif, sebuah inisiatif pendampingan bisnis untuk pelaku UMKM. Melalui kelas ini, para peserta mendapatkan pembekalan menyeluruh mulai dari manajemen usaha, strategi pemasaran digital, hingga pengembangan produk berkelanjutan. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing para pelaku usaha lokal agar mampu menembus pasar nasional maupun internasional secara berkelanjutan.

Hal senada disampaikan oleh Arsjad Rasjid saat hadir dalam acara tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia, yang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang adaptif dan berdaya saing. “Sinergi ini menjadi pondasi utama dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan mampu beradaptasi dengan dinamika pasar global,” tegasnya. Menurut Arsjad, tantangan ekonomi Indonesia semakin kompleks. Pertumbuhan ekonomi bukan sekadar soal angka, melainkan menyangkut banyak aspek mendasar yang perlu dibenahi bersama. Untuk menjawab tantangan tersebut, Arsjad memperkenalkan pendekatan strategis 3G: Grow People, Gear Up Industry, dan Go Green.


Grow People berarti membangun manusia Indonesia menjadi talenta global, bukan hanya sebagai pekerja, tetapi juga sebagai pemimpin dan inovator. Gear Up Industry adalah upaya untuk mendorong reindustrialisasi berbasis nilai tambah dan pemerataan, yang diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi daerah—termasuk dengan pelibatan aktif UMKM. Sementara itu, Go Green menitikberatkan pada transisi energi sebagai peluang pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus bagian dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, Arsjad mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk generasi muda dan pelaku UMKM, untuk ikut berperan dalam membangun masa depan ekonomi Indonesia yang inklusif, tangguh, dan ramah lingkungan.

Atmosfer Pesona Kreatif Nusantara semakin semarak dengan hadirnya pertunjukan alat musik tradisional angklung, yang mengalun indah di tengah keramaian. Tak sekadar hiburan, lantunan angklung menjadi simbol kuat akan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian integral dari strategi pariwisata nasional yang berkelanjutan. Kesenian tradisional yang ditampilkan menjadi pengingat bahwa warisan budaya bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk terus dihidupkan dan dijadikan kekuatan ekonomi kreatif bangsa. Melalui kegiatan ini, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menegaskan komitmennya untuk menjadikan UMKM sebagai motor penggerak utama ekonomi kreatif berbasis budaya. Pesona Kreatif Nusantara hadir bukan hanya sebagai ajang promosi, tetapi sebagai ruang strategis kolaborasi yang mempertemukan pelaku usaha, pemangku kepentingan, dan komunitas kreatif. Bersama, mereka membangun cita-cita besar: Indonesia yang mandiri, inklusif, dan berkelanjutan dengan budaya sebagai napas, dan generasi muda sebagai penggeraknya.

Menurut Kurniawan Tirta Samudra, pegiat Continuous Improvement dan pakar Corporate Innovation, Pesona Kreatif Nusantara mencerminkan arah baru pembangunan ekonomi Indonesia yang tidak hanya bertumpu pada angka pertumbuhan, tetapi juga pada nilai budaya, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi berbasis komunitas. Ia menilai bahwa kekuatan UMKM, jika dikembangkan dengan pendekatan inovatif dan disinergikan dengan teknologi serta nilai-nilai lokal, akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional di masa depan.

"Inovasi tidak selalu berarti teknologi tinggi, tetapi bagaimana kita memberi makna baru pada potensi lama,” ujarnya. Menurutnya, acara seperti ini bukan hanya platform promosi produk, tetapi juga cerminan transformasi mindset bangsa dari konsumtif menjadi produktif, dari bergantung menjadi berdaya, dan dari budaya sebagai ornamen menjadi budaya sebagai sumber nilai ekonomi. Kurniawan juga menekankan pentingnya membangun ekosistem yang saling menguatkan antara pelaku usaha, generasi muda, dan pengambil kebijakan agar transisi menuju ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan dapat berjalan inklusif dan berdampak luas. “Jika dikelola dengan benar, inisiatif semacam ini bisa menjadi prototipe nasional bukan hanya event, tapi gerakan perubahan,” tutupnya

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar