Canggih! AI Kini Bisa Mengenang Orang yang Telah Meninggal Lewat Rekaman Suara

Sarah Shabrina . September 15, 2025

Teknologi.id – Kehilangan orang tercinta memang selalu menyimpan duka terdalam. Tetapi, apa jadinya jika kita dapat kembali mendengar suara dan sosok orang yang sudah meninggal?

Berkat kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau AI, memungkinkan AI untuk menyimpan, membuat dan memutar kembali kenangan orang yang sudah meninggal. Hal ini sudah dialami oleh beberapa orang. Mereka dapat berinteraksi dan mendengar suara melalui AI.

Namun di balik kenangan yang mengharukan, menyimpan tantangan bagi masa depan AI, mulai dampak psikologis hingga etika dan privasi yang harus dijaga.

Baca Juga: Cara Buat Foto Polaroid Gemini AI Bareng Orang Tua yang Sudah Tiada, Lengkap Prompt

Kisah Diego Dos Santos yang Mendengar Suara Mendiang Ayah Melalui AI

Dikutip melalui reuters, seorang pria 39 tahun asal Brazil Diego Dos Santos, berhasil mendengarkan suara mendiang ayahnya yang telah meninggal melalui AI. “Nada suaranya cukup sempurna, rasanya seperti, hampir dia ada disini” ujar Dos Santos.

Awalnya, ia tidak pernah menyangka akan mendengar suara ayahnya lagi dan tidak terpikirkan untuk menggunakan AI. Tetapi, setelah ia berkumpul dengan keluarga dan kembali ke rumahnya di Edinburg, Skotlandia, Dos Santos menyadari bahwa dirinya tidak memiliki kenangan apapun untuk mengingat sang ayah kecuali pesan suara yang dikirimkan ayahnya saat berada di rumah sakit.

Melalui pesan suara tersebut, Dos Santos akhirnya menggunaan platform generator suara bertenaga kecerdasan buatan – Eleven Labs untuk menggunggah pesan suara dan membuat pesan baru dalam suara ayahnya.

“Hai Nak, apa kabar? Aku sayang kamu, bossy” suara sang ayah terdengar dari aplikasi Eleven Labs seperti saat mereka menelepon setiap minggu. Dos Santos merogoh kocek sebesar $22 setiap bulannya untuk menggunakan aplikasi Eleven Labs demi mendengarkan suara mendiang ayahnya.

Meskipun sempat ragu menggunakan AI, tetapi Dos Santos dan istrinya sedang mempertimbangkan untuk membuat klon suara AI dari mereka sendiri, sebab sejak tahun 2013 mereka didiagnosis kanker.  

Dari pengalaman Dos Santos, dapat terlihat bahwa AI semakin canggih dan berkembang untuk menciptakan kemiripan digital dan mensimulasikan orang yang sudha meninggal. Meskipun dapat membantu keluarga yang ditinggalkan, tetapi para ahli tetap memperingati untuk bijak menggunakan AI.

Baca Juga: Implan Otak Neuralink Elon Musk Dipakai 12 Pasien, Bikin Lumpuh Bisa Gerak Lagi

Peran AI dalam Mengenang Orang yang Telah Tiada

Perkembangan AI dari tahun ke tahun semakin canggih. Para perusahaan AI di berbagai belahan dunia berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi berbasis AI. Mereka dapat menciptakan sesuatu yang anggap mustahil. Salah satunya adalah mengenang orang yang sudah meninggal atau yang dikenal dengan “grief tech” (teknologi berduka).

Bukan lagi mengenang pada benda fisik, tetapi menggunakan teknologi digital seperti perekam suara, video hingga hingga menciptakan “kembaran” orang yang sudah meninggal.

Seperti platform berbasis AI “Eternos” yang didirikan tahun 2024 oleh Robert LoCascio. Platform Eternos dapat menciptakan “kembaran digital AI” dan sudah digunakan lebih dari 400 orang. Michel Bommer, seorang insinyur dan mantan kolega LoCasio menjadi yang pertama menggunakan Eternos untuk membuat replika digital dirinya sendiri.

Terdapat layanan Re;memory dari Deep Brain AI milik perusahaan Korea Selatan dengan menggunakan teknologi AI-based image synthesis. Re;memory sendiri memberikan layanan bagi keluarga yang masih hidup untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal selama 30 menit.

Menariknya lagi, inovasi AI dalam mengenang orang yang sudah meninggal ini, sempat digunakan oleh Stacey Wales untuk menghadirkan sang kakak Christopher Pelkey menjadi saksi pengadilan melalui video virtual AI. Diketahui Christoper Pelkey meninggal dunia pada tahun 2021 setelah Gabriel Paul Horcasitas menembak mati Pelkey di lampu merah Chandler, Ariz.

Tujuan Wales menghadirkan sang kakak, untuk memberikan kesaksian dipersidangan. Wales mengungkapkan jika dirinya mendengar suara Pelkey di kepalanya. Berkat bantuan dari 48 orang yang dikumpulan Wales, beberapa perangkat AI dan Scott Yentzer (pembuat video), mereka berhasil membuat video Pelkey berdurasi sekitar 4,5 menit, yang kemudian ditayangkan saat persidangan berlangsung.

Baca Juga: Deep Brain AI Luncurkan Layanan untuk Bertemu Orang yang Sudah Meninggal

Masa Depan AI untuk Kenangan Digital

Mengenang orang yang sudah meninggal mengunakan AI memiliki dampak positif dan dampak negatif.  Menurut beberapa ahli, penggunaan AI dapat menyebabkan bahaya psikologi dan memberikan ketergantungan emosional pada teknologi yang mewakili seseorang yang sudah tiada. Mereka juga berpendapat bahwa dengan adanya campur tangan komerisal pada masa berduka dianggap sebagai exploitasi emosional.

Disisi lain, untuk menanggapi perkembangan AI, pemerintah Amerika Serikat mengesahkan undang-undang yang mengizinkan orang untuk membuat kenangan digital dengan menyertakan akun digital dalam surat wasiat.

Begitu juga pada pengadilan Jerman yang memutuskan akun digital termasuk properti warisan layaknya rekening bank, dengan demikian Facebook harus memberikan akses sosial media kepada keluarga yang ditinggakan.  

Baca artikel dan berita lainnya di Google News

(SS)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar