Teknologi.id – Kehilangan orang tercinta memang selalu menyimpan duka terdalam. Tetapi, apa jadinya jika kita dapat kembali mendengar suara dan sosok orang yang sudah meninggal?
Berkat kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau AI, memungkinkan AI untuk menyimpan, membuat dan memutar kembali kenangan orang yang sudah meninggal. Hal ini sudah dialami oleh beberapa orang. Mereka dapat berinteraksi dan mendengar suara melalui AI.
Namun di balik kenangan yang mengharukan, menyimpan tantangan bagi masa depan AI, mulai dampak psikologis hingga etika dan privasi yang harus dijaga.
Baca Juga: Cara Buat Foto Polaroid Gemini AI Bareng Orang Tua yang Sudah Tiada, Lengkap Prompt
Kisah Diego Dos Santos yang Mendengar Suara Mendiang Ayah
Melalui AI
Dikutip melalui reuters, seorang pria 39 tahun asal Brazil Diego Dos
Santos, berhasil mendengarkan suara mendiang ayahnya yang telah meninggal
melalui AI. “Nada suaranya cukup sempurna, rasanya seperti, hampir dia ada disini”
ujar Dos Santos.
Dari pengalaman Dos Santos, dapat terlihat bahwa AI semakin canggih dan berkembang untuk menciptakan kemiripan digital dan mensimulasikan orang yang sudha meninggal. Meskipun dapat membantu keluarga yang ditinggalkan, tetapi para ahli tetap memperingati untuk bijak menggunakan AI.
Baca Juga: Implan Otak Neuralink Elon Musk Dipakai 12 Pasien, Bikin Lumpuh Bisa Gerak Lagi
Peran AI dalam Mengenang Orang yang Telah Tiada
Perkembangan AI dari tahun ke tahun semakin canggih. Para perusahaan
AI di berbagai belahan dunia berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi
berbasis AI. Mereka dapat menciptakan sesuatu yang anggap mustahil. Salah satunya
adalah mengenang orang yang sudah meninggal atau yang dikenal dengan “grief
tech” (teknologi berduka).
Seperti platform berbasis AI “Eternos”
yang didirikan tahun 2024 oleh Robert LoCascio. Platform Eternos dapat
menciptakan “kembaran digital AI” dan
sudah digunakan lebih dari 400 orang. Michel Bommer, seorang insinyur dan mantan
kolega LoCasio menjadi yang pertama menggunakan Eternos untuk membuat replika
digital dirinya sendiri.
Terdapat layanan Re;memory dari
Deep Brain AI milik perusahaan Korea Selatan dengan menggunakan teknologi
AI-based image synthesis. Re;memory sendiri memberikan layanan bagi keluarga yang
masih hidup untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal selama 30
menit.
Menariknya lagi, inovasi AI dalam mengenang orang yang sudah meninggal
ini, sempat digunakan oleh Stacey Wales untuk menghadirkan sang kakak Christopher
Pelkey menjadi saksi pengadilan melalui video
virtual AI. Diketahui Christoper Pelkey meninggal dunia pada tahun 2021
setelah Gabriel Paul Horcasitas menembak mati Pelkey di lampu merah Chandler,
Ariz.
Tujuan Wales menghadirkan sang kakak, untuk memberikan kesaksian dipersidangan.
Wales mengungkapkan jika dirinya mendengar suara Pelkey di kepalanya. Berkat bantuan
dari 48 orang yang dikumpulan Wales, beberapa perangkat AI dan Scott Yentzer
(pembuat video), mereka berhasil membuat video Pelkey berdurasi sekitar 4,5
menit, yang kemudian ditayangkan saat persidangan berlangsung.
Baca Juga: Deep Brain AI Luncurkan Layanan untuk Bertemu Orang yang Sudah Meninggal
Masa Depan AI untuk Kenangan Digital
Disisi lain, untuk menanggapi perkembangan AI, pemerintah Amerika Serikat mengesahkan undang-undang yang mengizinkan orang untuk membuat kenangan digital dengan menyertakan akun digital dalam surat wasiat.
Begitu juga pada pengadilan Jerman yang memutuskan akun digital termasuk properti warisan layaknya rekening bank, dengan demikian Facebook harus memberikan akses sosial media kepada keluarga yang ditinggakan.
Baca artikel dan berita lainnya di Google News
Tinggalkan Komentar