Indonesia disebut-sebut sebagai negara bahari dunia, namun sejatinya kekayaan lautnya masih tertidur. Dalam Talk Show Pesona Kreatif Nusantara yang digelar di Gedung Kemenpora RI, Dr. Ahmad Baidowi, Komisaris Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), menegaskan bahwa keindahan bahari Nusantara belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dr. Ahmad Baidowi menegaskan bahwa laut dan sungai Indonesia dapat dijadikan arena wisata sepanjang tahun tak bergantung pada musim sehingga mampu meminimalkan ketergantungan terhadap aktivitas turis hanya di musim tertentu. Potensi ini sangat berbeda dengan negara beriklim dingin, dan ASDP memanfaatkan hal ini untuk mengoptimalkan destinasi seperti Bakauheni Harbour City (BHC)
Lebih dari sekadar pelayanan transportasi laut antarpulau, ASDP melihat perannya sebagai bagian penting dalam strategi penguatan pariwisata nasional. Menurut Baidowi: “Kami di ASDP berkomitmen membantu pemerintah memasyarakatkan, mempopulerkan, menyukseskan yang namanya wisata-wisata maritim, selain tugas utama kami menyambungkan daerah-daerah yang selama ini terisolasi.” Artinya, ASDP juga mengambil peran aktif sebagai katalisator agar destinasi wisata bahari tidak sekadar ada di peta, tapi menjadi daya tarik yang hidup dan memberi manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat lokal
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan pariwisata terintegrasi, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperluas kontribusinya tidak hanya dalam hal transportasi penyeberangan, tetapi juga di sektor akomodasi. Lewat anak perusahaannya, ASDP menghadirkan Hotel Meruorah di jantung kawasan waterfront Labuan Bajo. Hotel ini tidak hanya menjadi fasilitas penginapan, melainkan menjadi bagian dari lanskap pendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas nasional. Komitmen ASDP juga tercermin dari peran aktifnya dalam memperkuat konektivitas antardaerah wisata strategis. Di Danau Toba, ASDP memberikan layanan penyeberangan ke Pulau Samosir sebagai dukungan nyata terhadap pariwisata lokal dan keterhubungan wilayah. Tak hanya itu, kehadiran kapal Jatra II di Kepulauan Nias menggantikan operator swasta demi menjamin aksesibilitas masyarakat tetap tersedia dengan biaya terjangkau dan pelayanan yang andal. Upaya ini sejalan dengan peran strategis ASDP sebagai jembatan kemajuan antardaerah, sekaligus mitra pemerintah dalam membuka isolasi wilayah dan memperkuat sektor pariwisata nasional.
Upaya ASDP di bidang properti dan transportasi laut dirancang untuk memperkuat sinergi dengan proyek pemerintah lainnya di kawasan prioritas, memastikan wisatawan mendapatkan layanan komprehensif dari akses sampai tempat menginap. Semangat ini sejalan dengan visi nasional memajukan destination‑branding Indonesia melalui pembangunan inklusif dan terintegrasi.
Menurut Kurniawan Tirta Samudra, seorang pegiat continuous improvement dan praktisi corporate innovation memandang ini sebagai upaya menciptakan nilai tambah melalui diversifikasi lini bisnis yang terpadu, Perpaduan digitalisasi, akomodasi, dan konektivitas membentuk model operasi yang berorientasi pada masyarakat dan keberlanjutan. ASDP menerjemahkan aset pelabuhan dan infrastruktur maritim menjadi layanan strategis dan platform bisnis yang inklusif.
Tinggalkan Komentar