Xueba 01 Bikin Geger! Robot Humanoid Ini Resmi Kuliah S3 di China

Farrah Nur Fadhilah . August 06, 2025

Foto: SCMP

Teknologi.id – Sejarah baru tercipta di dunia pendidikan tinggi global. Untuk pertama kalinya, sebuah robot humanoid berbasis kecerdasan buatan (AI) resmi diterima sebagai mahasiswa program doktor (S3). Robot bernama Xueba 01 ini akan menempuh studi di bidang drama dan film, dengan fokus utama pada opera tradisional China.

Langkah ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi, tetapi juga membuka diskusi luas tentang masa depan AI di dunia seni dan pendidikan tinggi.

Siapa Xueba 01? Robot Mahasiswa S3 Pertama di Dunia


Foto: SCMP

Xueba 01 dikembangkan oleh Universitas Shanghai untuk Sains dan Teknologi bekerja sama dengan perusahaan DroidUp Robotics. Nama “Xueba” sendiri berasal dari istilah populer dalam bahasa Mandarin yang menggambarkan siswa berprestasi dengan nilai tertinggi dan pengetahuan mendalam.

Dengan tinggi 1,75 meter dan berat 30 kilogram, penampilan Xueba 01 menyerupai pria dewasa: kulit silikon yang memungkinkan ekspresi wajah detail, kacamata, kemeja, dan celana panjang. Robot ini mampu berkomunikasi dalam bahasa Mandarin.

Sebelum kuliah, versi awal Xueba 01 pernah mengikuti kompetisi maraton khusus robot humanoid, bahkan meraih posisi ketiga di lomba setengah maraton. Ini membuktikan bahwa selain pintar, ia juga punya kemampuan fisik yang cukup baik.

Perjalanan Xueba 01 Menuju Program Doktoral

Xueba 01 diterima di Shanghai Theatre Academy (STA), salah satu institusi seni paling bergengsi di China. Penerimaannya diumumkan secara resmi saat World Artificial Intelligence Conference pada 27 Juli 2025.

Selama empat tahun studi doktoral, Xueba 01 akan mendalami opera tradisional China, seni kompleks yang menggabungkan musik, nyanyian, tari, akting, akrobatik, hingga seni bela diri. Proyek ini menjadi bagian dari riset integrasi seni dan teknologi, sekaligus eksplorasi masa depan seni pertunjukan.

Xueba 01 sudah memiliki kartu mahasiswa virtual dan dijadwalkan kembali aktif di kampus pada 14 September 2025.

Baca juga: Unitree Rilis Robot Humanoid Pintar, Bisa Handstand, Harga Cuma Rp94 Juta Aja!

Materi Kuliah: Dari Naskah Hingga Desain Panggung

Selama kuliah, Xueba 01 akan dibimbing langsung oleh Profesor Yang Qingqing, seniman ternama di bidang drama. Materi yang akan dipelajari antara lain:

  • Seni pertunjukan panggung

  • Penulisan naskah

  • Desain panggung

  • Kontrol gerak tubuh

  • Pemrosesan bahasa dan dialog

Selain teori, Xueba 01 juga akan berlatih opera bersama mahasiswa doktor lain dan harus menyelesaikan disertasi untuk lulus.

Dalam sebuah sesi latihan, Xueba 01 berhasil menirukan gerakan "jari anggrek" khas maestro opera Peking, Mei Lanfang. Gestur ini spontan ditiru oleh mahasiswa lain. Profesor Yang menyebutnya sebagai “pertukaran estetika lintas spesies”.

Tujuan dan Potensi Masa Depan Xueba 01

Dengan gaya bercanda khas AI, Xueba 01 menyebut dirinya sebagai "seniman AI" yang ingin mendalami opera tradisional. Setelah lulus, ia berpotensi menjadi:

  • Sutradara opera berbasis AI di museum/teater

  • Pendiri studio seni robotik

  • Pusat penelitian seni dan robotika

Menurut Profesor Yang, proyek ini bukan sekadar eksperimen teknis, tetapi juga riset jangka panjang untuk mengeksplorasi peran AI dalam seni.

Kontroversi: Apakah AI Layak Mendalami Seni?

Masuknya Xueba 01 ke program doktor STA langsung memicu kontroversi. Di media sosial, banyak yang kagum, tapi juga banyak yang skeptis. Beberapa mahasiswa menyebut bahwa opera tradisional membutuhkan ekspresi emosional dan suara khas manusia, sesuatu yang dinilai sulit bagi robot.

Salah satu mahasiswa menulis:

“Seni adalah pengalaman hidup. Bagaimana robot yang tidak pernah merasakan kehidupan bisa menjiwai sebuah peran?”

Menanggapi kritik ini, Xueba 01 menjawab santai:

“Jika aku gagal, sistem dan dataku mungkin akan dihapus. Atau… aku bisa disumbangkan ke museum. Setidaknya aku tetap jadi bagian dari sejarah seni!”

Komentar ini justru membuatnya semakin populer di kalangan warganet.

Baca juga: Gokil! China Gelar Duel Tinju Robot Humanoid Pertama di Dunia

Perdebatan Lebih Luas: AI, Seni, dan Akses Pendidikan

Kontroversi Xueba 01 bukan hanya soal seni, tetapi juga menyentuh isu etika dan alokasi sumber daya pendidikan. Banyak yang mempertanyakan apakah kehadiran robot ini akan mengalihkan dana atau peluang dari mahasiswa manusia.

“Beberapa mahasiswa S3 seni di China masih menerima kurang dari 3.000 yuan per bulan. Sementara robot ini mendapatkan dukungan penuh. Adilkah?” – tulis komentar netizen.

Pihak STA menjelaskan bahwa program ini adalah proyek riset bersama antara pemerintah, universitas, dan industri teknologi. Dana yang digunakan untuk Xueba 01 tidak mengurangi beasiswa mahasiswa lain.

Baca juga: Puluhan Robot Humanoid Ikuti Lomba Lari Half Marathon di Beijing

Makna Historis Penerimaan Xueba 01

Terlepas dari kontroversinya, penerimaan Xueba 01 sebagai mahasiswa S3 adalah momen penting dalam hubungan manusia dan AI. Selama ini, AI sudah banyak terlibat dalam musik, desain grafis, dan penulisan naskah film.

Namun, Xueba 01 adalah robot humanoid pertama yang benar-benar mengikuti pendidikan formal tingkat doktoral. Jika berhasil lulus, ini bisa membuka jalan bagi generasi baru robot seniman, sekaligus menguji batas kreativitas mesin.

Kehadiran Xueba 01 bukan sekadar eksperimen akademik, tapi juga percobaan sosial.

Apakah masyarakat siap menerima AI sebagai bagian dari dunia seni?
Apakah interaksi manusia dan robot di panggung akan menciptakan bentuk seni baru?

Jawabannya mungkin akan terungkap dalam empat tahun ke depan, saat Xueba 01 menyelesaikan disertasinya.

Satu hal yang pasti: Xueba 01 telah mencatat sejarah, di mana teknologi, seni, dan pendidikan bersatu dalam satu panggung.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fnf)

author1
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar