Donald Trump Balik Puji CEO Intel Usai Sebelumnya Desak Mundur, Ini Strateginya

Aisyah Khoirunnisa' . August 12, 2025

Foto: VOI

Teknologi.id – Hubungan antara Presiden Donald Trump dan para pemimpin perusahaan teknologi global kerap diwarnai dinamika. Kasus terbaru melibatkan CEO Intel, Pat Gelsinger, yang sebelumnya mendapat kritikan keras dari Trump, kini justru dipuji sebagai “patriot Amerika sejati.”

Perubahan sikap ini terjadi setelah langkah strategis Intel yang berhasil meredakan ketegangan politik dan memperkuat posisi perusahaan di pasar semikonduktor Amerika Serikat.

Konflik Awal: Relokasi Kantor Intel yang Picu Amarah Trump

Ketegangan bermula saat Gelsinger memutuskan memindahkan kantor pusat Intel dari Arizona ke Ohio. Bagi Trump, langkah ini dianggap sebagai “pengkhianatan” terhadap Arizona—negara bagian yang menjadi pusat industri semikonduktor AS sekaligus basis dukungan politiknya.

Trump bahkan sempat mendesak Gelsinger untuk mengundurkan diri, menuding bahwa CEO perusahaan semikonduktor terbesar AS seharusnya fokus membangkitkan industri dalam negeri, bukan memindahkannya.

Baca juga: Trump Desak CEO Intel Lip-Bu Tan Mundur karena Konflik Kepentingan dengan China

Titik Balik: Investasi Semikonduktor Rp 326 Triliun di Arizona

Situasi berubah drastis ketika Gelsinger mengumumkan investasi senilai 20 miliar dolar AS (sekitar Rp 326 triliun) untuk membangun pabrik semikonduktor canggih di Arizona.

Langkah ini menjadi jawaban langsung atas seruan Trump untuk mengembalikan lapangan kerja manufaktur ke AS. Pabrik baru ini adalah bagian dari strategi besar Intel untuk merebut kembali posisi puncak di industri semikonduktor global.

Dari Kritikan Pedas ke Pujian "Patriot Sejati"

Setelah pengumuman investasi tersebut, Trump langsung mengubah nadanya. Ia memuji Gelsinger sebagai “patriot Amerika sejati” dan menganggap langkah ini sejalan dengan misi Make America Great Again—menciptakan lapangan kerja, memperkuat rantai pasok dalam negeri, dan mengamankan kedaulatan manufaktur AS.

Strategi Jangka Panjang Intel: IDM 2.0

Investasi besar di Arizona adalah bagian dari strategi Integrated Device Manufacturing (IDM) 2.0, yang menekankan kemandirian manufaktur chip di AS.

Dengan proyek ini, Intel berharap menciptakan ribuan lapangan kerja, mengurangi ketergantungan pada pasokan luar negeri, dan memastikan AS tetap menjadi pemain utama dalam teknologi semikonduktor.

Dampak pada Industri dan Kebijakan AS

Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan proteksionis Trump memengaruhi keputusan investasi perusahaan global. Industri semikonduktor yang sangat terglobalisasi kini dihadapkan pada tekanan politik dan kebutuhan untuk menjaga efisiensi produksi.

Bagi Intel, keputusan ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang membangun citra sebagai perusahaan yang berpihak pada kepentingan nasional.

Kesimpulan

Rekonsiliasi antara Donald Trump dan Pat Gelsinger menunjukkan bahwa di era geopolitik yang penuh ketidakpastian, perusahaan teknologi harus pandai menyeimbangkan inovasi dengan strategi politik.

Bagi Trump, langkah Intel membangun pabrik di Arizona adalah kemenangan politik. Bagi Intel, ini adalah investasi strategis untuk memulihkan kepemimpinan di industri semikonduktor global.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ak)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar