Foto: Wallpaper Flare
Teknologi.id – Sebuah startup yang bergerak dibidang pembuatan chip komputer, drone pengiriman, dan jejaring sosial bernama Colossal, memiliki tujuan untuk membawa mammoth kembali dari kepunahan.
Melansir dari Slashgear, Colossal mengatakan itu akan benar-benar terjadi pada tahun 2027 dengan menggunakan CRISPR, sebuah teknologi penyuntingan gen yang revolusioner.
Rencananya itu bukan untuk melahirkan kembali mammoth berbulu yang nyata, melainkan untuk membawa sifat genetik mereka yang beradaptasi dengan dingin seperti telinga kecil dan lebih banyak lemak tubuh ke gajah sebagai kerabat terdekat mereka.
Co-founder Colossal sekaligus Chief Executive Ben Lamm mengatakan hal ini bertujuan memanfaatkan teknologi CRISPR untuk mengembalikan mamut ke tundra Arctic, sebagai pengetahuan tentang bagaimana pendekatan semacam itu dapat membantu melestarikan spesies yang terancam punah.
Baca juga: Ilmuwan Edinburgh Menemukan Rahasia Besar Dalam DNA Mammoth
Mammoth merupakan hewan yang telah lama punah dari Kutub Utara. Hidup selama era Pleistosen, dan kemudian punah di zaman Holosen, itu adalah yang terakhir dalam garis mammoth, terakhir diyakini telah mati sekitar 4.000 tahun yang lalu.
“Selain membawa kembali spesies purba yang punah seperti mammoth berbulu. Kami akan dapat memanfaatkan teknologi kami untuk membantu melestarikan spesies yang terancam punah yang berada di ambang kepunahan dan memulihkan hewan. Di mana umat manusia memiliki andil dalam kematian mereka," ucap Lamm.
Penyuntingan gen ini akan membuat modifikasi genetik jauh lebih mudah dan terjangkau daripada pendekatan biotek lainnya.
Dari awal pengembangan, teknik ini suatu hari nanti dapat menghilangkan kanker dan penyakit lain dari manusia. Ini dapat digunakan untuk membuat obat baru dan membangun produk pertanian yang lebih tangguh serta produktif.
Pendekatannya pun beragam, menggunakan potongan urutan DNA dipecah, dan kemudian DNA alternatif diperkenalkan. Namun, potensi perubahan ireversibel pada genom dan pertanyaan moral tentang pengeditan embrio manusia, telah membayangi beberapa penelitian dan aplikasi potensialnya.
Meski demikian, Colossal juga akan lebih fokus pada hewan daripada manusia. Saat ini, ada sekitar 15 juta dolar AS dalam pendanaan awal.
Perusahaan akan melakukan modifikasi genetik gajah Asia, serupa genomnya dengan mamut berbulu untuk menciptakan hibrida gajah-mammoth baru yang direkayasa secara genetik untuk membantunya bertahan hidup di Kutub Utara.
Tetapi hasil pengembangan ini nantinya bukan untuk dipamerkan, para pendiri Colossal berpendapat, ada alasan lingkungan yang sah mengapa Bumi bisa mendapat manfaat dari kembalinya mamut berbulu.
Secara khusus, memulihkan spesies yang punah ke habitat aslinya dapat memicu kebangkitan di daerah tersebut.
“Memulihkan mamut berbulu memiliki potensi untuk merevitalisasi padang rumput Arktik, yang memiliki sifat memerangi perubahan iklim utama termasuk penyerapan karbon, penekanan metana, dan pantulan cahaya," ucap Lamm.
(MIM)
Tinggalkan Komentar