Sumber: BBC
Teknologi.id- Hubungan antara Elon Musk dan Donald Trump yang sempat memanas kini mulai menunjukkan tanda-tanda mereda. Dalam serangkaian pernyataan terbaru, Elon Musk mengakui bahwa dirinya menyesal telah memposting beberapa unggahan yang menyerang Presiden Amerika Serikat Donald Trump di media sosial X, yaitu platform yang juga dimiliki oleh Musk sendiri.
Baca juga: Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Pilih Fokus ke Tesla dan SpaceX
Pernyataan ini tentu mengejutkan publik, mengingat pertikaian keduanya sempat menjadi sorotan global. Perseteruan ini tidak hanya melibatkan opini kebijakan, tetapi juga berkembang menjadi perang kata-kata yang menyudutkan pribadi, bahkan memunculkan isu-isu sensitif yang sempat memanaskan tensi politik dan ekonomi Amerika Serikat.
Dari Sekutu Dekat ke Lawan Politik
Sebelum hubungan mereka memburuk, Musk dan Trump dikenal sebagai mitra yang solid dalam pemerintahan. Musk sempat dipercaya memimpin Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah departemen yang dibentuk pada masa jabatan kedua Trump untuk memangkas pengeluaran dan mengefisienkan birokrasi.
Namun, semuanya berubah drastis ketika muncul perbedaan tajam soal RUU ‘One Big Beautiful Bill Act’ yang didorong oleh Trump. Musk menentang keras RUU tersebut karena dianggap kontraproduktif terhadap misi DOGE yang ia pimpin.
Di akun X pribadinya, Musk bahkan menuliskan kritik pedas bahwa RUU tersebut “secara substansial akan menambah defisit anggaran negara,” sebuah pernyataan yang menimbulkan keretakan besar antara keduanya.
Tuduhan, Impeachment, dan Starlink
Tak berhenti di kritik kebijakan, Musk bahkan melontarkan tuduhan sensitif yang menyeret nama Trump ke dalam berkas mendiang Jeffrey Epstein, seorang pelaku kejahatan seksual yang pernah ditahan dan ditemukan tewas di sel tahanan. Musk menyebut bahwa Trump “terlibat dalam dokumen Epstein,” walau tidak pernah memberikan bukti konkret.
Tidak hanya itu, Musk juga menjawab “ya” saat seorang pengguna X menyarankan agar Trump dimakzulkan dan digantikan oleh Wakil Presiden JD Vance. Namun kini, postingan-postingan tersebut sudah tak lagi bisa ditemukan karena Musk diam-diam menghapusnya.
Kini, Musk menyatakan penyesalannya secara terbuka. “Saya menyesali beberapa unggahan saya tentang Presiden @realDonaldTrump minggu lalu. Itu keterlaluan,” tulisnya di X.
Trump Melunak, Musk Fokus ke Bisnis
Di sisi lain, Trump juga tampaknya mulai mengambil langkah damai. Setelah sebelumnya menyarankan agar kontrak pemerintah dan subsidi yang diberikan kepada perusahaan milik Musk, termasuk SpaceX juga dihentikan, kini Trump justru menyatakan niatnya untuk tetap mempertahankan layanan Starlink di Gedung Putih.
Pernyataan itu menjadi sinyal bahwa Trump memahami pentingnya teknologi Starlink dalam mendukung infrastruktur komunikasi dan keamanan nasional. Starlink sendiri adalah layanan internet berbasis satelit milik SpaceX yang kini digunakan secara luas di berbagai sektor, termasuk militer dan pendidikan.
Musk, yang kini telah resmi mundur dari posisinya di DOGE, kembali mengalihkan fokus sepenuhnya ke perusahaan-perusahaannya seperti Tesla dan SpaceX. Langkah ini sekaligus menandai jarak yang diambilnya dari panggung politik yang sempat ia geluti bersama Trump.
Pelajaran dari Perang Media Sosial Dua Tokoh Besar
Perseteruan publik antara dua tokoh berpengaruh dunia ini menjadi bukti bahwa politik, bisnis, dan media sosial kini saling berkelindan dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Platform digital seperti X dan Truth Social telah menjadi arena perdebatan terbuka, bukan hanya bagi masyarakat umum, tetapi juga bagi elit politik dan teknologi.
Namun seperti yang terlihat dari langkah Musk menghapus postingannya, media sosial juga memiliki efek jangka panjang yang bisa menimbulkan konsekuensi serius. Ketika seorang tokoh sekelas Musk mengakui bahwa tindakannya "keterlaluan", itu menjadi refleksi penting bahwa di era digital, jejak digital adalah pedang bermata dua, yang kita ketahui bahwa dapat memperkuat pengaruh, namun juga bisa menjadi bumerang.
Baca juga: Elon Musk vs Donald Trump: Pertengkaran Terbuka yang Mengguncang Amerika
Babak Baru atau Sementara Damai?
Apakah ini pertanda bahwa hubungan Trump dan Musk akan kembali harmonis? Atau hanya gencatan senjata sementara sebelum konflik kembali memanas? Publik tentu akan terus memantau.
Yang jelas, langkah Musk menghapus postingan dan menyampaikan penyesalan secara terbuka adalah langkah besar yang jarang dilakukan tokoh publik, terutama yang dikenal kontroversial sepertinya. Hal ini bisa menjadi pembuka jalan bagi kedua belah pihak untuk fokus ke agenda masing-masing tanpa saling menyudutkan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(mo)
Tinggalkan Komentar