
Teknologi.id - Saham Tesla (TSLA) kembali menjadi sorotan publik setelah CEO-nya, Elon Musk, mengomentari potensi keuntungan besar dari investasi di perusahaannya. Melalui platform X (dulu Twitter), Musk menanggapi unggahan seorang pengguna bernama Cole Grinde yang membagikan grafik performa saham Tesla sejak pertama kali melantai di bursa pada 2010.
Cole menulis, “Investasi USD 150.000 di Tesla kemungkinan besar akan menjadikan Anda seorang jutawan.” Musk pun membalas singkat, “Saya pikir mungkin ini benar.”
I think this is probably correct
Lonjakan Saham Tesla Sejak 2010
Berdasarkan data per 5 Agustus 2025, harga saham Tesla tercatat di USD 310,58, naik +309,30 USD atau setara 24.164,06% sejak IPO. Kapitalisasi pasarnya kini mendekati USD 974,09 miliar. Grafik pergerakan harga menunjukkan lonjakan besar sejak 2020, yang meski berfluktuasi, masih bertahan di level tinggi.
Namun, performa Tesla tahun ini tak seindah masa lalu. Sepanjang 2025, harga saham Tesla sudah anjlok 24%, menjadikannya salah satu saham teknologi dengan kinerja terburuk.
Baca juga: Elon Musk Daftarkan Merek Dagang “MacroHard”, Sindiran atau Revolusi AI Baru?
Penurunan Penjualan dan Pendapatan
Penurunan terbesar terjadi pada 24 Agustus 2025, ketika saham Tesla jatuh 8% setelah laporan keuangan menunjukkan penjualan mobil turun dua kuartal berturut-turut. Pendapatan sektor otomotif merosot 16% menjadi USD 16,7 miliar, sementara total pendapatan perusahaan turun 12% ke USD 22,5 miliar—di bawah perkiraan analis USD 22,74 miliar menurut LSEG.
Tesla juga menghadapi persaingan ketat di pasar Tiongkok dan Eropa dari produsen EV lokal yang menawarkan harga lebih murah. Pada kuartal kedua 2025, pengiriman kendaraan turun 14% menjadi 384.000 unit, dan registrasi mobil baru di Eropa pun ikut melemah.
Harapan pada Model EV Terjangkau
Investor kini menanti peluncuran mobil listrik Tesla berharga lebih terjangkau yang diyakini dapat menyegarkan lini produk dan mendongkrak penjualan. Produksi terbatas sudah dimulai sejak Juni 2025, dengan rencana peningkatan volume di kuartal kedua tahun depan.
Meski demikian, arah kinerja Tesla hingga akhir 2025 masih belum pasti. Perusahaan belum merilis panduan resmi, berbeda dengan awal tahun yang sempat menargetkan pertumbuhan kembali.
Bonus Besar untuk Elon Musk
Terlepas dari fluktuasi kinerja, Elon Musk tetap akan menerima lebih dari 96 juta saham Tesla sebagai kompensasi CEO, dengan nilai lebih dari USD 29 miliar (sekitar Rp 471 triliun). Angka ini memang lebih kecil dibanding paket kompensasi USD 56 miliar yang sempat disetujui dewan direksi namun dibatalkan oleh hakim Delaware pada 2024.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(fs)
Tinggalkan Komentar