Baca juga: Ilmuwan Temukan Kombinasi Teknologi Pembasmi Virus HIV
Pembuatan GPS ini dapat dimulai dengan merakit satelit di orbit geosinkron yang memancarkan sinyal sebagai titik lokasi. Semakin banyak satelit, maka akan semakin banyak titik lokasi sebagai database di GPS. Tentunya itu merupakan pekerjaan yang berat. Perbedaan jarak seperempat juta, membuat pengaturan waktu dan sinyal harus benar-benar tepat. NASA sebelumnya sempat menggunakan teknologi ini pada misi MMS (Magnetospheric Multiscale Mission) beberapa tahun lalu, meski tidak sepenuhnya.Baca juga: Ilmuwan AS Kembangkan Perangkat Deteksi Bakteri dalam Hitungan Menit
"NASA telah bekerja mengembangkan teknologi high-altitude GPS selama bertahun-tahun. GPS di Bulan mungkin jadi inovasi berikutnya," ujar arsitek sistem MMS, Luke Winternitz di keterangan resmi NASA. Para astronot tentunya tidak bisa langsung membawa smartphone ke luar angkasa. Sebab, perangkat harus dikalibrasi terlebih dahulu untuk menangkap dan menghitung sinyal dari satelit dalam kisaran jarak tertentu. Perbedaannya mungkin hanya sepersekian detik, namun mempengaruhi sistem penerimaan.
NavCube, yang akan diuji di Stasiun Luar Angkasa Internasional akhir tahun ini, sedang digunakan sebagai garis dasar untuk penerima GPS bulan. Foto: NASA / W. Hrybyk
Tinggalkan Komentar