Akhirnya Terungkap Pemesan Chip Raksasa Samsung Senilai Rp 270 Triliun

Farrah Nur Fadhilah . July 29, 2025
Foto: KoreaTechToday


Teknologi.id – Industri semikonduktor global kembali gempar! Tesla secara resmi terungkap sebagai pemesan chip dalam kontrak fantastis senilai USD 16,5 miliar atau sekitar Rp 270 triliun dengan Samsung. Kontrak ini bukan hanya terbesar dalam sejarah Samsung, tetapi juga bisa menjadi titik balik kebangkitan industri chip otomotif dan AI global.

Baca juga: iPhone Terancam Dilarang di AS? Ini Biang Keroknya!

Pabrik Samsung di Texas Hidup Lagi Berkat Tesla

Samsung tengah menyelesaikan pembangunan pabrik chip canggih di Taylor, Texas, yang sebelumnya terkendala karena belum mendapat klien besar. Namun kini, masuknya Tesla sebagai mitra strategis menghidupkan kembali proyek ini.

Elon Musk mengonfirmasi bahwa pabrik tersebut akan didedikasikan untuk memproduksi chip A16 khusus mobil Tesla generasi terbaru. “Pabrik ini akan fokus memproduksi chip A16. Langkah strategis yang sangat penting,” tulis Musk di X. Bahkan, Musk mengaku siap terlibat langsung dalam percepatan produksi karena lokasinya tak jauh dari tempat tinggalnya.

Jejak Chip Tesla: A14, A15, dan Kini A16

Tesla dan Samsung sudah lama bekerja sama. Saat ini, Samsung memproduksi chip A14 untuk sistem Full Self-Driving (FSD). Chip A15 akan dikerjakan oleh TSMC, sementara chip A16—yang disebut dalam kontrak ini—kemungkinan besar akan diproduksi di pabrik Texas.

Meskipun detail teknis A16 belum dirilis, chip ini diprediksi akan menjadi otak AI mobil otonom Tesla masa depan, dengan performa yang jauh lebih tinggi dari generasi sebelumnya.

Samsung Bangkit, TSMC Waspada

Kontrak ini menjadi peluang emas bagi Samsung, yang sebelumnya kehilangan klien besar seperti Google. Kini, dengan Tesla sebagai mitra jangka panjang, Samsung berpotensi mengamankan pendapatan miliaran dolar dan memperkuat posisinya dalam persaingan melawan TSMC—yang masih menguasai pasar chip AI lewat Apple dan Nvidia.

Dukungan dari pemerintah Korea Selatan untuk memperkuat kerja sama perdagangan chip dengan AS juga membuat posisi Samsung semakin solid di pasar global.

Tantangan Produksi dan Peluang Teknologi

Meski kontraknya besar, Samsung tetap menghadapi tantangan dalam produksi chip 2nm. Namun menurut analis BNK, chip A16 kemungkinan masih diproduksi dengan teknologi 4nm atau 3nm yang lebih matang dan efisien.

Pabrik di Texas pun disiapkan sebagai pusat riset dan pengembangan teknologi chip otomotif masa depan. Jika kolaborasi dengan Tesla berjalan mulus, Texas bisa menjadi salah satu pusat produksi chip AI otomotif terbesar di dunia.

Keuntungan Besar Bagi Tesla

Bagi Tesla, kontrak ini menjamin kepastian pasokan chip lokal di AS—sebuah strategi penting di tengah ketidakpastian geopolitik dan rantai pasok global. Produksi chip di dekat fasilitas Tesla akan mempercepat pengujian, integrasi, dan pengembangan fitur Full Self-Driving generasi baru.

Baca juga: Ini Dia, 126 HP yang Tak Dapat Update Android 16, dari Samsung, Xiaomi, sampai Realme

Respons Pasar dan Investor

Pengungkapan Tesla sebagai klien langsung mendorong saham Samsung naik 3,5% pada hari pengumuman, bahkan mencapai lonjakan 6% dalam beberapa hari. Investor melihat kontrak ini sebagai sinyal stabilitas pendapatan jangka panjang Samsung dan kekuatan kolaborasi strategis di era AI otomotif.

Kesimpulan: Kolaborasi Strategis yang Mengubah Arah Industri

Kontrak Tesla-Samsung senilai Rp 270 triliun bukan sekadar transaksi bisnis, tapi juga tonggak penting dalam transformasi industri chip dan mobil listrik. Dengan pabrik di Texas sebagai pusat produksi, kerja sama ini memperkuat ekosistem teknologi AS sekaligus membuka babak baru persaingan Samsung vs TSMC.

Bagi Samsung, ini adalah momentum untuk bangkit. Bagi Tesla, ini adalah fondasi bagi mobil AI masa depan. Dan bagi industri global, ini adalah sinyal jelas bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci menghadapi masa depan teknologi.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fnf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar