
Teknologi.id - Pasangan asal Ohio, Amerika Serikat, Lindsey dan Tim Pierce, baru saja menyambut kelahiran putra mereka yang luar biasa pada 26 Juli 2025. Bayi tersebut diberi nama Thaddeus Daniel Pierce, dan yang membuatnya mengejutkan adalah fakta bahwa ia lahir dari embrio yang telah dibekukan sejak tahun 1994 — atau lebih dari 30 tahun lalu!
Pecahkan Rekor Dunia IVF dan Embrio Beku Terlama
Dengan kelahiran Thaddeus, rekor embrio beku terlama yang berhasil dilahirkan kini resmi dipecahkan, mengalahkan rekor sebelumnya yang tercatat selama 27 tahun. Ini menjadi tonggak penting dalam dunia teknologi reproduksi, khususnya In Vitro Fertilization (IVF) dan cryopreservation (pembekuan embrio).
Keberhasilan ini membuktikan bahwa embrio dapat tetap “hidup” dalam kondisi beku selama puluhan tahun tanpa kehilangan potensi biologis untuk berkembang menjadi bayi sehat.
Baca juga: Ilmuwan China Berhasil Bikin Jantung Manusia Berdetak di Embrio Babi
Asal Usul Embrio Thaddeus: Kisah Keluarga dan Harapan
Awalnya, embrio Thaddeus disimpan oleh pasangan Linda Archerd dan suaminya pada tahun 1994 setelah mereka menjalani program IVF. Setelah kelahiran anak perempuan mereka, tiga embrio sisa dibekukan dan disimpan.
Namun, setelah pasangan tersebut berpisah, Linda memutuskan untuk menyumbangkan embrio tersebut untuk kepentingan penelitian atau diberikan kepada pasangan yang membutuhkan.
Pasangan Lindsey dan Tim Pierce kemudian mengadopsi embrio tersebut. Pada November 2024, embrio ditanamkan ke rahim Lindsey — dan sembilan bulan kemudian, lahirlah Thaddeus.
Thaddeus Punya Kakak Usia 30 Tahun dan Keponakan 10 Tahun
Yang tak kalah menarik, Thaddeus kini memiliki kakak perempuan berusia 30 tahun dan bahkan seorang keponakan berumur 10 tahun. Sang ibu biologis, Linda yang kini berusia 62 tahun, mengungkapkan bahwa Thaddeus memiliki kemiripan mencolok dengan kakaknya saat bayi.
Inovasi Medis yang Mengubah Masa Depan Reproduksi
Kelahiran Thaddeus membuka mata banyak pihak bahwa teknologi medis kini mampu memperluas batas waktu kehidupan dan kelahiran manusia. Ini bukan hanya tentang memperpanjang usia hidup, tapi juga memungkinkan kelahiran yang tertunda puluhan tahun.
Namun di balik keajaiban medis ini, muncul pula berbagai pertanyaan besar:
-
Bagaimana etika menyimpan dan menggunakan embrio dalam jangka waktu sangat lama?
-
Sejauh mana teknologi boleh mengintervensi proses alami kelahiran?
-
Apa dampaknya bagi masa depan reproduksi manusia?
Baca juga: Terobosan Baru! Peneliti Ciptakan Model Embrio Manusia Tanpa Sperma, Telur, dan Rahim
Kesimpulan
Kisah kelahiran Thaddeus bukan hanya menyentuh hati, tapi juga mencatat sejarah dalam dunia medis. Ia adalah simbol dari kemajuan teknologi IVF dan cryopreservation, serta membuka pintu diskusi baru tentang etika, waktu, dan hakikat keluarga di masa depan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(atr)
Tinggalkan Komentar