AI Edge Gallery: Google Luncurkan Aplikasi AI Canggih yang Tak Butuh Internet!

Mohammad Owen . June 02, 2025

Google AI Edge Gallery

Sumber: ZDNET

Teknologi.id - Di tengah maraknya adopsi kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor kehidupan, Google kembali mencuri perhatian dengan langkah inovatif terbarunya. Diam-diam, raksasa teknologi ini meluncurkan AI Edge Gallery, sebuah aplikasi AI berbasis Android yang memungkinkan pengguna menjalankan berbagai fungsi AI tanpa koneksi internet.

Baca juga: Google Search Resmi Pakai Mode AI, Pencarian Kini Lebih Pintar dan Personal!

Langkah ini menandai pergeseran penting dalam pengembangan AI: dari yang semula sangat bergantung pada cloud, kini bisa berjalan sepenuhnya di perangkat (on-device). Lantas, apa sebenarnya AI Edge Gallery itu? Seberapa hebat fitur yang dibawanya? Dan apa dampaknya bagi masa depan penggunaan AI di masyarakat luas? Kita bahas selanjutnya!

Berbeda dari model AI populer seperti ChatGPT atau Bard yang perlu akses internet untuk bisa digunakan, AI Edge Gallery memanfaatkan kekuatan hardware ponsel itu sendiri, khususnya prosesor, untuk menjalankan fungsi-fungsi AI. Ini berarti semua proses dilakukan secara lokal di perangkat, tanpa perlu menghubungkan data ke server eksternal.

Aplikasi ini dirilis di platform pengembangan Hugging Face dan sudah bisa diunduh oleh siapa saja yang menggunakan perangkat Android. Dengan lisensi Apache 2.0, pengguna bahkan diperbolehkan memanfaatkan aplikasi ini untuk tujuan komersial maupun pengembangan pribadi.

Fitur Apa yang Ditawarkan?

Sumber: The Financial Express

AI Edge Gallery tidak main-main soal fitur. Aplikasi ini menawarkan berbagai kemampuan AI seperti:

  • Membuat dan mengedit gambar dengan prompt teks
  • Menjawab pertanyaan berbasis teks
  • Menulis dan mengedit kode
  • Menyusun konten tertulis, dari ringkasan hingga artikel utuh

Yang membuatnya lebih fleksibel adalah fitur bernama Prompt Lab. Fitur ini menyediakan berbagai template prompt siap pakai, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Misalnya, untuk menulis ulang paragraf, merangkum artikel, atau memberi saran perbaikan teks.

Prompt Lab juga dirancang untuk tugas “single-turn”, yang berarti pengguna hanya perlu memasukkan satu instruksi sederhana, dan sistem langsung memberikan hasil. Ini membuat penggunaan AI jadi lebih praktis dan efisien.

Aman, Cepat, dan Hemat Data

Salah satu daya tarik utama dari AI Edge Gallery adalah faktor keamanan data. Karena pemrosesan dilakukan langsung di ponsel, tidak ada informasi pengguna yang dikirim ke server luar. Ini memberikan ketenangan bagi pengguna yang khawatir soal privasi, terutama di tengah kekhawatiran global soal penyalahgunaan data.

Selain aman, proses on-device ini juga menjanjikan waktu respons yang lebih cepat. Pengguna tidak perlu menunggu data dikirim dan diproses di server—semuanya terjadi langsung di dalam ponsel mereka. Namun, kecepatan ini tentu akan berbeda tergantung dari chipset yang digunakan di perangkat. Semakin canggih prosesor, semakin optimal hasilnya.

Ukuran Model dan Kinerja

Dalam pengujian internal Google, performa AI Edge Gallery juga ditentukan oleh ukuran model AI yang dijalankan. Misalnya, model kecil yang digunakan untuk tugas ringan seperti pengolahan teks bisa bekerja dengan cepat di hampir semua ponsel. Tapi jika kamu ingin menjalankan model besar, misalnya untuk analisis gambar atau tugas kompleks lain, maka dibutuhkan perangkat dengan prosesor yang lebih kuat dan modern.

Masih Uji Coba dan Khusus Android

Saat ini, AI Edge Gallery masih dalam tahap uji coba dan hanya tersedia untuk pengguna Android. Untuk mencobanya, pengguna bisa langsung menuju laman GitHub Google yang menyediakan file instalasi dan panduan lengkap.

Google sendiri belum mengumumkan kapan versi iOS dari aplikasi ini akan dirilis. Namun mengingat permintaan akan aplikasi AI yang efisien dan hemat data kian meningkat, kemungkinan besar versi iOS tinggal menunggu waktu.

AI Tanpa Internet: Masa Depan yang Semakin Nyata

Peluncuran AI Edge Gallery ini menjadi penanda penting bahwa AI tak lagi bergantung sepenuhnya pada koneksi internet atau server eksternal. Dengan pemrosesan lokal, pengguna tidak hanya mendapatkan kontrol penuh atas data mereka, tetapi juga bisa merasakan pengalaman menggunakan AI yang cepat dan privat.

Lebih jauh lagi, konsep ini membuka jalan bagi implementasi AI di daerah-daerah yang minim jaringan internet, seperti desa-desa terpencil, lingkungan kerja lapangan, atau negara berkembang yang masih memiliki keterbatasan infrastruktur digital.

Potensi Penggunaan yang Luas

AI Edge Gallery bukan hanya menarik bagi pengguna umum, tetapi juga memiliki potensi besar bagi para pengembang aplikasi, pelaku usaha, hingga institusi pendidikan.

Bayangkan aplikasi edukasi berbasis AI yang bisa digunakan di sekolah-sekolah tanpa internet. Atau sistem penulisan dan pengolahan data di daerah bencana yang kehilangan koneksi. Bahkan, perusahaan bisa mengembangkan AI asisten pribadi internal tanpa takut data bocor ke pihak ketiga.

Baca juga: Google Search Resmi Pakai Mode AI, Pencarian Kini Lebih Pintar dan Personal!

Google AI Edge Gallery hadir sebagai angin segar di tengah dunia AI yang terus berkembang, menawarkan pendekatan yang lebih aman, cepat, dan ramah perangkat. Meskipun saat ini masih terbatas untuk pengguna Android dan dalam tahap uji coba, langkah ini menunjukkan bahwa masa depan AI akan semakin dekat dengan pengguna, di mana pun mereka berada, tanpa perlu internet, dan dengan kontrol penuh di tangan mereka.

Dengan dukungan komunitas pengembang global dan ekosistem open source seperti Hugging Face, AI Edge Gallery bisa jadi pionir dalam tren baru: AI yang benar-benar mobile dan pribadi.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar