
CVR Lion Air JT 610. Credit: Harnas.
Baca juga: Rahasia Boeing yang Mungkin Jadi Penyebab Kecelakaan Lion Air JT 610
Sebagaimana diberitakan Detik, CVR ditemukan oleh penyelam bernama Serda Satria Margono. Saat ditemukan, CVR berada di kedalaman 30 meter dan terbenam dalam lumpur setebal delapan meter. Sebenarnya, posisi CVR tersebut sudah diketahui tidak lama setelah pesawat jatuh. Namun, pengangkatan terkendala oleh beberapa hal. Salah satunya karena lokasinya dekat dengan beberapa pipa di Blok Offshore North West Java (ONWJ), Jawa Barat, yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Serda Satria Margono dan tim penyelam yang menemukan CVR Lion Air JT 610. Credit: Okezone.
Kepiawaian penyelam AL
Penemuan CVR ini seolah menegaskan kepiawaian para penyelam TNI AL, terutama dari Kopaska. Maklum, sebelum ini, kapal MPV Everest yang disewa Lion Air dari Marine Construction Services asal Belanda gagal menemukan CVR setelah beroperasi selama 10 hari atau hingga 29 Desember 2018 dengan biaya Rp38 miliar. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penemuan CVR adalah hasil kerja keras maksimal. CVR baru bisa ditemukan setelah dua tahap pencarian, termasuk dengan menyewa tenaga konsultan asal Singapura, yang sempat gagal. "Sekarang saya bangga justru karena ini menggunakan KRI AL, saya mengapresiasi penemuan ini," ujar Budi dikutip dari CNNIndonesia.Baca juga: Boeing Terbitkan Buletin Keamanan, Beri Petunjuk Kerusakan Lion Air JT 610
Diperlukan Satu Tahun Analisis
Budi lebih lanjut menyatakan eksplorasi data dalam CVR akan memakan waktu satu tahun. Pengolahan data akan dilakukan lebih teliti agar kualitas yang dihasilkan lebih akurat. "Satu tahun nanti kami akan melihat, bagaimana kualitas data yang ditentukan agar bisa menjadi satu data yang terpadu," kata Budi. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono pun menyatakan hal yang sama. Proses pengunduhan data CVR akan memakan waktu maksimal 5 hari, dan dilanjutkan ke proses analisis yang ditargetkan selesai dalam waktu satu tahun. "Mudah-mudahan analisis tidak terlalu lama. Jika sudah selesai dianalisis dan ada laporan akhir, maka temuan akan dirilis, semoga tidak sampai satu tahun dapat diumumkan," kata Soerjanto di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin dikutip dari Kompas.:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2703878/original/055868700_1547464990-20190114-KNKT-Terima-VCR-Pesawat-Lion-Air-JT-610-Immanuel1.jpg&size=720x400)
Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro menyerahkan Black Box CVR Lion Air JT 610 kepada Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono . Credit: Liputan6.
Tinggalkan Komentar